Sabtu, 26 Agustus 2017

makalah hallyu wave tidak hanya memberikan dampak negatif bagi pelajar



HALLYU WAVE TIDAK HANYA MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF BAGI PELAJAR
TUGAS
artikel konseptual
Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia


Disusun oleh :  Ianatul Millah   (0116062591)


Manajemen 2 Pagi F
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN


ABSTRAK
Artikel  ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini hallyu wave atau demam Korea melanda banyak pelajar dan cepat sekali menyebar ke seluruh dunia. Hal ini telah menjadi hal yang cukup serius karena hallyu wave dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi pelajar. Namun semua itu kembali pada pelajar itu sendiri bagaimana ia menyikapi hallyu wave  ini. Jika pelajar dapat menyikapi dengan baik maka adanya hallyu wave bisa memberikan banyak dampak positif pada dirinya. Sebenarnya pengaruh positif hallyu wave bisa lebih mendominan dari pada pengaruh negatifnya bagi pelajar karena berpengaruh positif negatifnya hallyu wave tergantung bagaimana para pelajar menyikapinya. Sehingga dari semua pengaruh negatif hallyu wave yang ditumbulkan  pelajar dapat merubahnya menjadi pengaruh positif bagi dirinya atau malah bisa juga sebaliknya.  
Produk hiburan hallyu wave bermacam-macam mulai dari film, drama, musik dan lain-lain. Film dan drama asal Korea Selatan ini bisa membuat penontonnya kecanduan kerana ceritanya yang menarik dan para pemainnya yang profesional dalam hal berakting. Lagu-lagu asal Korea juga tak kalah bagusnya karena lirik lagunya yang bagus serta para vokalisnya yang multitalent, suara merdu, bisa dance dan yang paling utama adalah paras-paras mereka yang rupawan dan memiliki postur tubuh yang ideal. Kebanyakan penyanyi asal Korea berbentuk boyband dan girlband.

Kata Kunci : hallyu wave,  pelajar

PENDAHULUAN
Saat ini Budaya pop  tidak hanya menjadi dominasi budaya Barat, tetapi Asia juga mulai menunjukkan taringnya dengan menjadi pengekspor  budaya pop. Seperti Korea Selatan yang merupakan salah satu pengekspor  budaya pop asal Asia dan mampu menjadi saingan berat bagi Amerika dan negara-negara Eropa melalui tayangan-tayangan hiburannya. Tayangan hiburan asal Korea Selatan ini mampu menjerat hati penggemar disemua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Berbagai produk hiburan Korea mulai dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri menghiasi ranah kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Bukan hanya di kawasan Asia tetapi sudah merambah ke Amerika dan Eropa. Saat ini artis Korea pun sudah masuk jajaran artis Hollywood, Sebut saja Rain yang sukses dengan film Ninja Assasin dan meraih penghargaan Biggest Badast  mengalahkan Angelina Jolie. Tidak bisa dipungkiri, saat ini tengah berlangsung Hallyu Wave terutama di kalangan para pelajar.
Banyaknya jumlah penggemar Korea terutama dikalangan pelajar menjadi salah satu faktor  terbentuknya basis penggemar Korea yang dikenal dengan sebutan Korean Lovers. Mereka secara rutin saling bertemu dan berkomunikasi, saling bertukar informasi. Bahkan mengganti nama panggilan mereka dengan nama-nama Korea. Cara bicara mereka juga unik, yaitu dengan menyelipkan istilah-istilah dalam bahasa Korea. Tidak sampai disitu saja, mereka juga terobsesi untuk mempelajari bahasa Korea. Efeknya, saat ini tempat kursus bahasa Korea semakin menjamur. Tak ketinggalan pula, segala atribut yang berlabel Korea menarik minat mereka, mulai dari produk-produk elektronik, make-up, fashion, restoran makanan khas Korea, festival budaya Korea menjadi incaran fandom. Mereka berusaha untuk menunjukkan identitas ke-Korea-an mereka lewat produk-produk yang mereka gunakan. Bisa dikatakan Hallyu Wave mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir para pelajar  yang dipengaruhi.

TINJAUAN PUSTAKA                                                                           
Definisi Hallyu Wave
Apa sih “Hallyu wave” itu? “Hallyu” atau bahasa Inggris-nya “Korean Wave“, atau bahasa Indonesia-nya “Gelombang Korea” adalah istilah bagi populernya budaya Korea Selatan / membudayanya hal-hal yang berkenaan dengan Korea Selatan sampai ke negara-negara Asia khususnya dan negara-negara lain di dunia pada umumnya. Kepopuleran yang dimaksud meliputi: K-Drama/perfilman, musik K-Pop, fashion, makanannya, bahasa Korea, budayanya, dan tempat-tempat wisata di Korea Selatan.
Istilah hallyu wave ini diciptakan di China pada pertengahan 1999 oleh jurnalis Beijing yang terkejut oleh popularitas hiburan dan budaya Korea yang berkembang pesat di Republik Rakyat Tiongkok dan Asia Tenggara. Dari sebuah budaya menjadi sebuah brand image, itulah Korean Wave. Sebuah kampanye yang sangat menarik melalui berbagai macam cara untuk memperkenalkan Negara Korea Selatan. Tidak bisa dipungkiri, cukup banyak orang yang tertarik menonton drama Korea, mendengar music K-pop (Korean pop), makanan khas korea, pakaian khas korea, belajar berbahasa korea (hangul) bahkan brand-brand dari korea mulai merajalela di tengah krisis global ini. Korea Selatan adalah salah satu dari sepuluh negara teratas dunia sebagai eksportir budaya dan Korean Wave dimulai dengan meng-ekspor drama TV Korea seperti Full House, Winter Sonata, Dae Jang Geum (Jewel In The Palace), dan Princess Hours di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara. Keberhasilan pertumbuhan drama korea segera diimbangi dengan film korea, musik pop, makanan dan bahasa. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea dan budaya Korea ke berbagai negara. Pemerintah Korea sendiri sangat mendukung dan memiliki peran dalam mewabahnya hallyu. Dukungan tersebut diwujudkan dengan menghindarkan diri dari gempuran industri entertaiment dari barat. Hal ini menjadikan orang korea sendirilah yang harus menciptakan produk-produk media massanya. Selain itu dukungan dari pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai acara kesenian seperti festival-festival film dan musik bertaraf internasional.
 Meskipun populer di seluruh Asia, pengaruh Korean Wave paling terlihat di Cina, Jepang dan Asia Tenggara, lalu menyebar ke India, Timur Tengah, Asia Tengah, Iran, Israel, Turki dan Rusia. Korean Wave berkembang pesat di luar Asia melalui internet dan juga menyebar ke Utara, Tengah dan Amerika Selatan, khususnya di Chile, Meksiko dan Argentina, dan semakin menjadi populer di Amerika Serikat.
Adanya hallyu telah menjadikan Korea Selatan sebagai negara yang patut diperhitungkan kedudukannya di kancah Internasional dan tidak dapat dianggap sebelah mata.  Korea Selatan yang pada 1950-an termasuk negara termiskin di Asia, kini menjadi 10 negara terkuat ekonominya di dunia, nomor sembilan di dunia dalam pangsa pasar film, dan menjadi negara paling besar belanjanya untuk pertunjukan dan film.  Selain itu, Korea Selatan juga merupakan negara ke-3 yang telah berhasil menyebarkan budayanya ke seluruh penjuru dunia setelah Amerika dan Jepang.

Pengertian Pelajar
Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Menurut Nasution, belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana mengemukakan pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik (pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar.
Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa. Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka pergaulan sosial juga semakin baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena sebagai seorang peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga lebih baik dibandingkan yang lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku sopan agar dapat ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah.

PEMBAHASAN
Macam-macam Produk Hiburan Hallyu Wave
Diantara produk hiburan Hallyu Wave yang banyak diminati adalah film dan dramanya. Ceritanya yang menarik dan tidak bertele-tele mampu membuat para penikmat film dan drama korea menjadi kecanduan. Selain ceritanya yang menarik, film dan drama Korea juga mempunyai ciri khas sendiri serta para pemainnya yang sangat profesional dalam berakting sehingga bisa menyentuh hati para penonton.
            Contoh drama Korea yang sudah mendunia diantaranya Full House, Descendant of the Sun, Goblin, Cheese in The Trap, Page Turner, Winter Sonata, Autumn In My Heart, My Love From The Star, Pinocchio, The Heirs, My Girlfriend is Gumiho, I Can Hear Your Voice, Dream High, Rooftop Prince, Gu Family Book, Brilliant Legacy, Healer, dan masih banyak lagi.
Produk hiburan hallyu wave lain yang tak kalah tenarnya dengan serial drama korea adalah musik dan para bandnya. Mayoritas band asal korea berbentuk Boyband dan Girlband. Banyak para penggemar hallyu wave di seluruh dunia menyukai lagu asal korea baik itu lagu korea yang dijadikan soundtrack film atau dramanya maupun lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para boyband dan girlbandnya. Kebanyakan lagu asal korea ngebit dan disertai dengan dance yang sangat fantastik didalamnya. Para boyband dan girlband asal korea juga tidak kalah menariknya karena para personilnya yang cantik-cantik dan tampan-tampan serta mempunyai bentuk tubuh yang bagus. Selain itu juga para personilnya yang tidak diragukan lagi akan talentanya yang kebanyakan dari mereka multitalent, bagus dalam pervokalan, akting, dance dan banyak diantara mereka menguasai bahasa asing. Nama boyband dan girlband korea antara lain adalah EXO, Super Junior, Beast, Got7, BTS, TVXQ, Bigbang, 2NE1, A-pink, Davichi, Miss A, SNSD, Twice, T-ara, BTOB, Infinite, SHINee, dan ZE:A.

Dampak Positif Hallyu Wave Bagi Pelajar
Adanya hallyu wave sangat berpengaruh terhadap pelajar, baik itu pengaruh positif dan negatif. Sebenarnya pengaruh positif hallyu wave bisa lebih mendominan dari pada pengaruh negatifnya bagi pelajar karena berpengaruh positif negatifnya hallyu wave tergantung bagaimana para pelajar menyikapinya.
Pengaruh negatif hallyu wave diantaranya bisa menjadikan pelajar  malas belajar sehingga nilai/prestasi menurun, bisa terpengaruh dengan budaya negatif korea seperti minum-minuman keras yang merupakan hal biasa di Korea, menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli album ataupun mendownload di internet, lupa waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan rumahnya, asyik sendiri sehingga kurang bersosialisasi dengan dunia luar, dan lebih menyukai budaya korea dari pada budaya sendiri.
Sedangkan pengaruh positifnya adalah  dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-kegiatan sekolah yang penat, menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain, sebagai bahan pembelajaran bahasa Korea, dengan menghafalkan lirik lagu dan dialog dari drama Korea, menjadikan idolanya sebagai inspirasi dan motivasi dalam hal positif, dan sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara tidak langsung (melalui dunia maya).
Sebenarnya dari semua pengaruh neggatif hallyu wave yang ditumbulkan, para pelajar dapat meminimalisirnya atau bahkan dapat merubahnya menjadi pengaruh positif bagi dirinya atau malah bisa juga sebaliknya. Karena berpengaruh positif negatifnya hallyu wave itu semua tergantung dari diri pelajar sendiri dalam meyikapinya.
SIMPULAN
Maraknya demam Korea Atau Hallyu Wave sangat mepengaruhi terhadap para pelajar baik itu pelajar di Indonesia atau para pelajar luar Negeri yang menjadi para penggemar korea. Kita sebagai pelajar boleh menjadi bagian dari para penggemar produk hiburan dari Korea Selatan tersebut tetapi jangan sampai melupakan tugas utama kita sebagai pelajar. Selain itu kita sebagai nama pelajar juga harus tetap menghargai dan mencintai budaya dan produk dalam negeri. Sehingga dengan adanya hallyu wave tersebut hanya memberikan dampak positif pada diri kita.



DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu                           

makalah teori motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan MANAJEMEN



teori motivasi
menurut Malayu S. P. Hasibuan

Description: I:\foto\logo_unikal.gif
Disusun oleh :
Kelompok 3
1.      M. Luqni Nurtauhid    (0116060041)
2.      Nadya P. Savira          (0116060771)
3.      Meira Trijayanti           (0116061201)
4.      Firda Amalia               (0116061121)
5.      Ianatul Millah              (0116062591)
Manajemen 2 Pagi F

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN

1.1     Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan atau yang menggerakkan. Dalam manajemen, motivasi hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja dengan baik sehingga tujuan suatu perusahaan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Motivasi adalah sesuatu hal penting bagi semua perusahaan karena tanpa motivasi yang baik, tujuan karyawan untuk bekerja maupun tujuan perusahaan tidak akan tercapai sesuai dengan harapan atau tidak tercapai sama sekali.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:219) bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja drivtif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2007:216) motivasi adalah suatu keahlian dalam menggerakkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tujuan organisasi.

1.2     Jenis-jenis Motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 150) jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1.      Motivasi Positif
Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan  dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2.      Motivasi Negatif
Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan  dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya  kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.
Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa saja dan kapan saja agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

1.3     Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi dalam Malayu S.P. Hasibuan (2006: 146) mengungkapkan bahwa:
1.      Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.      Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.      Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4.      Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.
5.      Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.      Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.      Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8.      Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9.      Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10.  Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benarbenar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

1.4     Proses Motivasi

Malayu S.P Hasibuan (2001:150), mengemukakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan.
2.      Mengetahui Kepentingan
Hal yang penting dalam komunikasi yang baik dengan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan.
3.      Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan karyawan. Karyawan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhi secara intensif tersebut diperolehnya.
4.      Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan tujuan kepentingan karyawannya. Dimana tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian komunikasi.
5.      Fasilitas
Pimpinan penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi(perusahaan) dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6.      Team Work
Pimpinan harus membentuk Team Work yang terkordinir baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

1.5     Metode Motivasi

Menurut Malayu S. P Hasibuan (2006: 149), ada dua metode motivasi, yaitu:
1.      Motivasi Langsung (direct motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, dan sebagainya.
2.      Motivasi Tak Langsung (indirect motivation)
Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja, sehingga lebih bersemangat dalam bekerja. Misalnya, mesin-mesin yang baik, ruang kerja yang nyaman, kursi yang empuk, dan sebagainya.

1.6     Teori-teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006:152-167) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1.      Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini merupakan teori yang mendasarkan atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya. Jika kebutuhan semakin terpenuhi, maka semangat pekerjaannya semakin baik.
Teori-teori kepuasan ini antara lain:
a.      Teori Motivasi Klasik
F.W.Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik, berbentuk uang atau barang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya.
b.      Teori Maslow
Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan manusia berjenjang. Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan, sebagai berikut:
1)      Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
2)      Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
3)      Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
4)      Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
5)      Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa.
c.       Teori Hezberg
Menurut Hezberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
1)      Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors). Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,macam-macam tunjangan.
2)      Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi yang baik.
d.      Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
Menurut teori X untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mau bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan cenderung motivasi negatif yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas. Sedangkan menurut teori Y, untuk memotivasi karyawan dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi, kerjasama, dan keterikatan pada
keputusan.
e.       Teori Mc Clelland
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung kekuatan, dorongan, motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan kerena didorong oleh:
1)      Kebutuhan motif dan kekuatan dasar yang terlibat
2)      Harapan keberhasilannya
3)      Nilai insentif yang terlekat pada tujuan
Hal-hal yang yang memotivasi seseorang adalah:
1)      Kebutuhan akan prestasi
2)      Kebutuhan akan afiliasi
3)      Kebutuhan akan kekuasaan
f.       Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu:
1)      Upah yang adil dan layak
2)      Kesempatan untuk maju
3)      Pengakuan sebagai individu
4)      Keamanan kerja
5)      Tempat kerja yang baik
6)      Penerimaan oleh kelompok
7)      Perlakuan yang wajar
8)      Pengakuan atas prestasi
2.      Teori Proses
Teori proses mengenai motivasi berusaha menjawab bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu. Teori yang tergolong ke dalam teori proses, diantaranya:
a.      Teori Harapan (Expectancy)
Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu:
1)      Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.
2)      Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu.
3)      Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
b.      Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif.

c.       Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan.