Sabtu, 26 Agustus 2017

makalah teori motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan MANAJEMEN



teori motivasi
menurut Malayu S. P. Hasibuan

Description: I:\foto\logo_unikal.gif
Disusun oleh :
Kelompok 3
1.      M. Luqni Nurtauhid    (0116060041)
2.      Nadya P. Savira          (0116060771)
3.      Meira Trijayanti           (0116061201)
4.      Firda Amalia               (0116061121)
5.      Ianatul Millah              (0116062591)
Manajemen 2 Pagi F

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN

1.1     Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan atau yang menggerakkan. Dalam manajemen, motivasi hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja dengan baik sehingga tujuan suatu perusahaan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Motivasi adalah sesuatu hal penting bagi semua perusahaan karena tanpa motivasi yang baik, tujuan karyawan untuk bekerja maupun tujuan perusahaan tidak akan tercapai sesuai dengan harapan atau tidak tercapai sama sekali.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:219) bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja drivtif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2007:216) motivasi adalah suatu keahlian dalam menggerakkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tujuan organisasi.

1.2     Jenis-jenis Motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 150) jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1.      Motivasi Positif
Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan  dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2.      Motivasi Negatif
Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan  dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya  kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.
Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa saja dan kapan saja agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

1.3     Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi dalam Malayu S.P. Hasibuan (2006: 146) mengungkapkan bahwa:
1.      Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2.      Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.      Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4.      Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.
5.      Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.      Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7.      Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8.      Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9.      Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10.  Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benarbenar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

1.4     Proses Motivasi

Malayu S.P Hasibuan (2001:150), mengemukakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan.
2.      Mengetahui Kepentingan
Hal yang penting dalam komunikasi yang baik dengan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan.
3.      Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan karyawan. Karyawan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhi secara intensif tersebut diperolehnya.
4.      Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan dan tujuan kepentingan karyawannya. Dimana tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian komunikasi.
5.      Fasilitas
Pimpinan penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi(perusahaan) dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6.      Team Work
Pimpinan harus membentuk Team Work yang terkordinir baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

1.5     Metode Motivasi

Menurut Malayu S. P Hasibuan (2006: 149), ada dua metode motivasi, yaitu:
1.      Motivasi Langsung (direct motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, dan sebagainya.
2.      Motivasi Tak Langsung (indirect motivation)
Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja, sehingga lebih bersemangat dalam bekerja. Misalnya, mesin-mesin yang baik, ruang kerja yang nyaman, kursi yang empuk, dan sebagainya.

1.6     Teori-teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006:152-167) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1.      Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini merupakan teori yang mendasarkan atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya. Jika kebutuhan semakin terpenuhi, maka semangat pekerjaannya semakin baik.
Teori-teori kepuasan ini antara lain:
a.      Teori Motivasi Klasik
F.W.Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik, berbentuk uang atau barang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya.
b.      Teori Maslow
Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan manusia berjenjang. Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan, sebagai berikut:
1)      Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
2)      Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
3)      Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
4)      Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
5)      Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa.
c.       Teori Hezberg
Menurut Hezberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
1)      Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors). Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,macam-macam tunjangan.
2)      Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi yang baik.
d.      Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
Menurut teori X untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mau bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan cenderung motivasi negatif yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas. Sedangkan menurut teori Y, untuk memotivasi karyawan dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi, kerjasama, dan keterikatan pada
keputusan.
e.       Teori Mc Clelland
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung kekuatan, dorongan, motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan kerena didorong oleh:
1)      Kebutuhan motif dan kekuatan dasar yang terlibat
2)      Harapan keberhasilannya
3)      Nilai insentif yang terlekat pada tujuan
Hal-hal yang yang memotivasi seseorang adalah:
1)      Kebutuhan akan prestasi
2)      Kebutuhan akan afiliasi
3)      Kebutuhan akan kekuasaan
f.       Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu:
1)      Upah yang adil dan layak
2)      Kesempatan untuk maju
3)      Pengakuan sebagai individu
4)      Keamanan kerja
5)      Tempat kerja yang baik
6)      Penerimaan oleh kelompok
7)      Perlakuan yang wajar
8)      Pengakuan atas prestasi
2.      Teori Proses
Teori proses mengenai motivasi berusaha menjawab bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu. Teori yang tergolong ke dalam teori proses, diantaranya:
a.      Teori Harapan (Expectancy)
Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu:
1)      Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.
2)      Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu.
3)      Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
b.      Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif.

c.       Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan.

1 komentar:

  1. Jackpot City Casino Site Review and Bonus | LuckyClub
    Established in 2000, Jackpot City was one of the oldest online casinos operated by the same company. 카지노사이트luckclub The casino has an impressive portfolio of

    BalasHapus